oleh

Soal Uang Keamanan, Korban 170 Dan 335, Malah Dilaporkan Terduga Pelaku

Buktiinvestigasi.com (Tulang Bawang Barat) – Korban 170 dan 335 KUHP pengeroyokan disertai pemaksaan dengan kekerasan bertanya kepada wartawan, apakah bisa terduga pelaku melaporkan balik dirinya memungkinkan kah hal itu bisa terjadi.

Ridan dan adik iparnya warga Tiyuh/Desa Lesung Batik Jaya Tulang Bawang Barat yang menjadi korban pengeroyokan dan pemaksaan disertai kekerasan yang terjadi di Tiyuh Lesung Bakti Jaya pada 4 agustus 2025 dengan terduga pelaku JN CS, Ridan mengatakan bahwa terduga pelaku melaporkan balik dirinya hal itu diutarakan Ridan Saat wartawan berkunjung kerumahnya pada Selasa ( 23/9/2025 ) sekira pukul 10,00 WIB.
Ridan melaporkan Joni CS ke Satreskrim Polres Tulang Bawang Barat Polda Lampung Pada hari seni 4 agustus 2025 selepas kejadian, dengan nomor surat tanda penerimaan laporan ( STPL ) : LP/B/194/VIII/2025/SPKT/Polres Tulang Bawang Barat Polda Lampung yang prosesnya saat ini sedang dalam upaya penyelidikan.
JN yang sempat menganiaya dengan menindih mencekik leher dan sempat mengeluarkan sejata tajam jenis pisau garbu dari balik baju dipinggang sebelah kirinya henda membunuh Ridan. kembali melancarkan aksinya dengan dua rekannya menghadang Ridan dan sodaranya sesat hendak pulang menggunakan kendaraan roda empat jenis pik’up seusai kejadian awal di gubuk kebun semangka.
Dalam kejadian TKP kedua yang tak jauh dari lokasi kejadian pertama kendaraan roda empat Ridan dirusak terduga JN CS ,kaca depan pecah bodi kepala depan penyok pintu sebelah kiri penyok dan ridan sempat mengawatirkan keselamatan sodaranya karena saat itu dirinya sempat melihat salah satu pelaku mengejar sodaranya yang lari menghindari pelaku yang mengacungkan parang panjang kurang lebih setengah meter sempat berkata kepada sodaranya akan membunuh, namun karena sodara Ridan yang juga menjadi saksi kunci memelas memohon sambil menangis agar jangan dibunuh akhirnya pelaku yang mengunakan parang itu melepaskannya.
” saat itu saya berlari karena dikejar oleh salah satu dari tiga pelaku yang mengunakan parang dan saya terjatuh lalu pelaku langsung menidih saya mengunakan kaki tangan sebelah kiri mejambak rambut depan saya dan tangan kanan memegang parang sambil berkata saya bunuh kamu, saya memohon memelas meminta maaf sambil menagis ..bang..! agar saya jangan dibunuh saya tidak tau pasti posisi kak Ridan karena saya lari agak jauh dari mobil sedangkan kak Ridan tetap didekat mobil untuk mengamankan mobil takut dibakar Joni CS,” ucap sodara Ridan.
Terkait adanya informasi penyebab keributan gegara masalah uang keamanan kebun semangka yang dipinta JN kepada Ridan wartawan mencoba melakukan penelusuran dengan mendatangi salah satu pekerja kebun semangka yang tak mau disebutkan namanya karena merasa takut dengan JN CS dan pertimbangannya mereka masih bekerja merawat semangka dikebun yang ditunggu Joni CS.
Salah satu pekerja yang dapat ditemui oleh wartawan mengatakan kalau keributan antara Ridan dan JN, terkait permasalahan uang keamanan yang JN minta kepada Ridan dirinya tidak mengetahui, namun pekerja itu membenarkan kalaupun soal adanya keamanan disetiap menanam semangka dan membayar dengan sejumlah uang untuk lebih jelas pekerja itu mengatakan untuk konfirmasi kepada bosnya atas nama Husin.
sambil beranjak meninggalkan pekerja itu wartawan dan tim sempat bicang kecil sesama wartawan kalaupun setiap pengusaha semangka yang hendak menanam semangka dan menyewa lahan diwilayah Tulang Bawang Barat harus bayar oknum masyarakat yang mengatas namakan keamanan berarti secara tidak langsung Tuba Barat ini tidak aman.
Ridan dan keluarga hanya bisa bermohon kepada bapak kapolres dan Bapak kasat reskirim polres Tuba Barat dapat bertindak adil dan objektif dalam menangani laporan terkait 170 dan 335 Ridan yang menjadi korban, justru Joni CS memutar balikan fakta membuat laporan bahwa Joni CS juga korban.
adanya keterangan dari pihak joni bahwa ridan membawa arit dan adiknya membawa lingis itu gerakan sepontan arit dan lingis sudah berada di gubukitu untuk alat kerja yang digunakan pekerja itupun guna bela diri karena sebelunnya JN terlebih dahulu mengeluarkan pisau jenis garbu dari balik baju pinggang belah kiri mengancam dan mencekik leher Ridan mau membunuh.
Terkait adanya upaya perlawanan dari pihak terduga pelaku JN CS yang melaporkan balik korban Ridan wartawan mencoba mencari kebenarannya dengan mendatangi pendamping hukum Ridan, salah satu anggota LBH Bintang Sembilan Nusatara Tulang Bawang Junaedi S.H C.MK C.HT C.SA C.Med yang selu terlihat terlihat menguncir rambutnya, kebetulan saat ditemui wartawan berada disalah satu rumah makan di jalan Etanol Tunggal Warga Banjar Agung Junaedi menjawab pertanyaan wartawan dengan gamblang,
” yaa rey benar apa yang dikatakan kelein saya Ridan dari pihak mereka ( JN CS ) memang membuat laporan balik, yaa gak papa setiap warga negara ini kedudukan nya kan sama dihadapan hukum siapa saja yang merasa menjadi korban bisa melapor atau mengadu kepada pihak kepolisian dan pasti diterima oleh polisi yang tugasnya melayani masyrakat terkait laporan mereka nanti terbukti dan apakah bisa ditingkatkan ketahap penyidikan, masih perlu proses dulu dong, Insak alloh Bapak kapolres dan Bapak kasat Reskrim serta kawan kawan penyidik di Polres Tuba Barat dapat bekerja profesional dan berpihak kepada kebenaran, cuma yang membuat saya bertanya tanya dan baru tau adanya keamanan disetiap pengusaha semangka membuka dan sewa lahan di Tuba Barat membayar oknum masyarakat yang mengatas namakan keamanan dengan sejumlah uang,” katanya.
lanjut Junaedi mengatakan sudah jelas dan terang intruksi pesan Bapak kapolda Lampung Irjen Pol.Helmy Santika S.H.,S.IK M.Si kepada jajarannya yang berada di Polres dan Polsek serta masyarakat agar memerangi premanisme yang berada diwilayah hukum Polda Lampung apapun bentuknya tidak ada ruang gerak untuk para oknun yang mengatas mamakan apapun, berkendak merusak keamanan dan membuat masyarakat Lampung resah pasti akan ditindak tegas.
(***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed